Semilir
angin terasa dingin di kulit
Membuat bulu kuduk ku berdiri
Raja siang telah lama meninggalkanku disini
Berganti dewi malam yang nampak malu malu menampakkan dirinya
Sepi...
Sunyi...
Kurasakan kesendiran yang ada
Menunggu hadirmu...
Bintang – bintang terang yang sedari
tadi kutunggu
Namun tak kunjung datang
Mungkinkah ia meninggalkanku
Seperti yang lain?
Selalu kutanyakan itu
Pertanyaan bodoh yang tak kan pernah ku temukan jawabnya
Bahkan aku sendiri tak pernah mengerti
Kepada siapa akan kutanyakan
Mungkinkah kepada rangkaian kebingungan ?
Atau mungkin pada diri yang tak pernah mengerti.
Aku masih terdiam di bawah langitMu
Menunggu jawab dariMu.”
“Dia datang” teriakku dalam hati melihat
bintang yang ku tunggu menampakkan dirinya.
Bukan, bukan dia yang ku tunggu, bintang yang kutunggu tak kan pernah ada. Apa yang kulihat hanyalah bayangan gelisah kerinduan yang ada. Kecewa...lagi lagi aku tak menemukannya. Atau mungkin aku takkan pernah menemukannya. Lima tahun sudah aku menunggumu, bintang bersinar yang akan menemani kesendiriannku. Dingin yang kurasakan tak kan pernah menghalangi penantianku.
Bukan, bukan dia yang ku tunggu, bintang yang kutunggu tak kan pernah ada. Apa yang kulihat hanyalah bayangan gelisah kerinduan yang ada. Kecewa...lagi lagi aku tak menemukannya. Atau mungkin aku takkan pernah menemukannya. Lima tahun sudah aku menunggumu, bintang bersinar yang akan menemani kesendiriannku. Dingin yang kurasakan tak kan pernah menghalangi penantianku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar