Bila ku ingat kemarin
Rasanya aku ingi mati
Tercekik oleh tangan
sendiri
Melihat sepasang mata
berdiri di disudut lampu kota
Bersepatu kulit yang
mendaging
Bertopi rambut ikal
Kulihat lincah tanganmu
Mecari sesuap nasi
dibalik sampah ibu kota
Berbinar mata menatap
kotak digenggaman
Kotak putih yang bagi
mereka sampah
Bagimu ialah anugrah
Goyangan pipi kecilmu
Mengunyah
rakus sisa – sisa nasi yang terbuang
Sedikit sesak nafasku melihat hal itu
Betapa sering aku membuang buang makan
Memilih – milih dalam mengenyangkan perut
Saat itu aku sadar
Aku jauh lebih beruntung dari mereka
Meski ku tahu banyak yang lebih beruntung dari ku
Tetapi
Mampu bersyukur adalah nikmat terindah dalam kehidupan
Karena di atas langit masih ada langit
Dibawah tanah masih ada tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar